Pentingnya Tata Krama dalam Bergaul
A.
Pengertian Tata Krama dalam Bergaul
Tata
krama terdiri dari kata “tata” dan “krama”. Tata berarti aturan, adat, norma,
peraturan. Krama berarti sopan santun, prilaku santun, tingkah laku yang santun,
bahasa yang santun, kelakuan yang santun, tindakan yang santun.
Jadi Tata Krama dalam
pergaulan merupakan aturan
kehidupan yang mengalir hubungan antar manusia. Tata krama pergaulan berkaitan
erat dengan etiket atau etika. Kata etiket berasal dari Perancis yaitu
Etiquette yang berarti tata cara bergaul yang baik, dan etika berasal dari
bahasa Latin Ehtic merupakan pedoman cara hidup yang benar dilihat dari sudut
budaya, susila, dan, agama. Tata
krama merupakan kesadaran yang sensitif
atau perasaan orang lain. Jika kita memiliki kesadaran tersebut, berarti kita
memiliki tata krama
yang baik
Bergaul
yang baik adalah pergaulan dari hati dengan penuh keihlasan. Pergaulan dengan
penuh rekayasa dan tipu daya demi kepentingan yang bernilai rendah tidak akan
pernah ‘langgeng’ dan cenderung akan menimbulkan masalah. Bergaul dengan hati
akan membuat kita tentram dan nyaman. Kita tidak akan dihantui dengan perasaan
tidak enak dan tidak ada rasa takut kehilangan.
Apalagi
kita bergaul dengan orang yang sering menyakiti hati, baik secara lisan maupun
sikap/perbuatan. Niscaya kita tidak akan pernah tenang dan senang berdekatan
dengan orang tersebut. Bahkan nantinya kita cenderung menghindari mereka. Hal
ini juga berlaku bagi kita, jika kita dianggap merugikan sehingga sejak awal
pun orang akan menghindari diri kita.
B.
Pentingnya Tata krama dalam bergaul
a.
Membuat individu mengambil keputusan dalam suatu masalah dengan
bijak
b.
Memberi pengenalan
bagaimana menjalani hidup melalui rangkaian tindakan
sehari- hari
c.
Membuat seseorang
disegani, dihormati dan
disenangi orang lain
d.
Mendapat kemudahan dalam
hubungan baik dengan orang (better human relation)
e.
Memberi keyakinan pada diri
sendiri dalam setiap situasi
f.
Dapat memelihara suasana
yang baik di lingkungan keluarga, tempat kerja, dan antara teman
g.
Menciptakan suatu kedamaian dalam kehidupan
sosial
h.
Menumbuhkan kesadaran
seseorang akan pentingnya bertata krama
i.
Menambah ilmu pengetahuan
baik secara lisan maupun tertulis
j.
Menghindari terjadinya pertentangan
C.
Akibat Tidak
Bertata Krama
a. Tidak memiliki
rasa percaya diri ketika mengadapi masyarakat dari tingkat manapun
b. Tingkah laku dan ucapannya tidak mempertimbangkan serta mencerminkan perhatian
kepada orang lain
c.
Tidak bersikap sopan, ramah dan
selalu menunjukan sikap yang tidak mempertimbangkan serta
mencerminkan perhatian kepada orang lain
d. Tidak bisa
menguasai diri sendiri dan selalu berusaha menyinggung, mengganggu, menyakiti
perasaan dan pikiran orang lain
e.
Selalu berusaha mengecewakan,
membuat gusar dan membuat orang marah
D.
Contoh Etika
Bergaul dengan Teman Sebaya
Dalam bergaul kita patut mematuhi tata
krama dalam bergaul agar kita senantiasa membina hubungan baik dengan teman
sebaya. Contoh tata krama dengan teman sebaya yaitu Krama Dalargaul
a.
Menghindari
Penghinaan
Janganlah pernah melakukan hal-hal
yang bersifat merendahkan, ejekan, dan penghinaan dalam bentuk apapun terhadap
orang lain, baik tentang kepribadiannya, postur tubuhnya, kemampuannya dan keadaan
sosialnya. Hal ini akan menimbulkan perasaan sakit hati dan dendam terhadap
seseorang.
b.
Menghindari Ikut Campur Urusan Pribadi
Hindari ikut campur urusan pribadi
orang lain yang tidak ada manfaatnya bagi kita. Karena bila kita melakukannya,
yang muncul hanyalah ketidaksukaan di salah satu pihak.
c.
Menghindari
Memotong Pembicaraan
Janganlah suka memotong pembicaraan
orang lain, jika hal ini dilakukan dalam bergaul akan berkembang menjadi
ketidaksukaan bahkan kebencian dapat bersarang ditubuh seseorang. Karena betapa
tidak enaknya bila kita sedang bicara kemudian tiba-tiba dipotong dan disangkal
oleh orang lain.
d. Menghindari
Membanding-bandingkan
Sedikitpun jangan sekali-kali secara
sengaja membanding-bandingkan orang lain, baik itu berupa jasa, kebaikan
penampilan, perbuatan, harta dan sebagainya. Jika orang tersebut mendengarkan
menyebabkan dia merasa dirinya tidak berharga, merasa rendah diri atau sampai
terhina.
e.
Menhindari membela musuhnya dan mencaci kawannya
Setiap orang mempunyai kawan yang
disukai maupun yang dibenci. Bila membela musuhnya, maka kita akan bergabung
dengan musuhnya. Sedangkan apabila kita membenci kawannya maka kita akan
dianggap sedang mencaci dirinya. Karena orang itupun akan merasa terhina bila
temannya dihina. Sebaiknya bersikaplah netral untuk kebaikan semua pihak.
Sementara itu, dalam bergaul seharusnya kita prioritaskan adalah memperbanyak
kawan bukan lawanTata
Krama Dalam Bergaul
f. Menghindari
Merusak Kebahagiaan
Bila seseorang tengah suka cita,
gembira dan bahagia jangan sekali-kali kita melakukan tindakan yang merusak
kebahagiaan atau kegembiraannya saat itu juga.
g.
Menghindari Mengungkit masa Lalunya
Janganlah pernah mengungkit
kesalahan, aib atau kekurangan yang sedang berusaha ditutup-tutupi. Siapa tahu
kelemahan di masa lalu sudah terhapus dengan ia bertaubat. Belajarlah untuk selalu
bersama-sama memulai lembaran baru yang lebih putih, bersih dan bersemangat
untuk mengisi lembaran tersebut dengan kebaikan demi kebaikan.
h. Berhati-hati
dengan perasaan marah
Kemarahan yang tak terkendali dapat
menghasilkan kata dan perilaku yang keji, yang akan melukai perasaan orang
lain. Hal ini tentunya dapat merusak atau menghancurkan hubungan baik di
lingkungan manapun.
i. Menghindari
Menertawakan Orang lain.
Sebagian besar sikap menertawakan muncul karena
menyaksikan kekurangan orang lain. Sikap, penampilan dan wajah terkadang
membuat sebagian orang tertawa karena terlihat lucu dimata mereka. Ingatlah
tertawa yang tidak pada tempatnya akan mengundang rasa sakit hati dan merasa
terhina.Tata Krama Dalam Ajaran Islam
A. Tata Krama dalam Kehidupan
Tata Krama
artinya, eturan tingkah laku berdasarkan nilai-nilai kesopanan yang islami.
Tata Krama tidak hanya kepada Orang lain, tetapi pada diri sendiri.
Islam tidak
memandang harta, jabatan, golongan, suku, dan kedudukan lainnya Islam hanya memandang
siapa yang bertakwa dialah yang paling tinggi derajatnya. Orang yang bertakwa
adalah orang yang memiliki Tata Krama dalam menjalani kehidupannya. Tata Krama
adalah akhlak mulia dan sebaik-baik akhlak adalah mencontoh Nabi Muhamad saw.
Firman Allah swt. :
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasullah
itu suri teladan yang baik bagimu”
(QS Al Ahzab [33]:21)
Sabda Rasullullah saw :
“Sesungguhnya aku di utus untuk
menyempurnakan akhlak” (HR.MUSLIM)
B. Tata Krama Berpakaian dan Berhias
Pakaian merupakan
cermin pribadi seseorang, dari cara berpakaian akan diketahui sisi pribadi
seseorang, apakah rapi, bersih, atau sebaliknya.
Dalam
islam pakaian tidak harus bagus dan mahal. Islam henya menganjurkan dalam
berpakaian itu harus bersih, suci, rapi, dan sopan karena fungsi pakaian adalah
menutupi aurat.
Firman Allah :
“Hai anak-anak Adam, sesungguhnya Kami telah
menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk
perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah
sebagian dari tanda tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat”
(Q.S AlA`raf[7]:26)
Ayat
di atas memberitahu kepada kita bahwa pakaian itu terdiri 2 macam, yaitu
pakaian jasmani dan pakaian rohani. Pakaian jasmani adalah pakaian yang
berfungsi menutup aurat, sebagai pelindung dari sengatan panas dan sebagai
pelindung dari udara dingin. Sementara pakaian rohani adalah ketakwaan kepada
Allah swt. Pakaian rohani memiliki fungsi untuk melindungi diri dari perbuatan
maksiat dan nafsu syahwat.
Pakaian
yang sopan adalah pakaian yang tidak menunjukan lekuk aurat sehingga orang
tidak memandangnya dengan syahwat. Aurat adalah bagian tubuh manusia yang tidak
boleh dilihat atau dipertontonkan. Aurat lelaki yang sudah dewasa adalah antara
pusar sampai lutut, sedangkan aurat wanita adalah seluruh tubuhnya, kecuali
muka dan telapak tangan.
Jadi
yang terpenting dalam berpakaian adalah aurat tertutup, rapi, baik, sopan, dan
harus modis. Islam sangat menganjurkan umatnya berpenampilan modis. Orang yang
berpenampilan modis adalah orang yang mengikuti aturan Islam.
Firman Allah swt :
“Hai
anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (nenasuki) masjid”
(Q.S Al A`raf
[7]: 31)
Pakaian
yang mahal, tetapi tidak berfungsi menutup aurat bukanlah pakaian yang baik.
Islam justru melarang pakaian seperti ini karena kakan mengundang syahwat bagi
yang melihatnya dan akan menimbulkan dosa.
Penampilan
yang menarik adalah penampilan yang enak dipandang, sopan, bersih, dan rapi,
yakni dengan menggunting kuku, berambut rapi (tidak gondrong), baju dan celana
harus bersih dan suci, tehindar dariu najis, harum, dan rapi.
Dalam
memakai pakaian, islamn mengajarkan agar memulainya dari sebelah kanan,
sedangkan ketika melepas harus memulainya dari sebelah kiri. Inilah tat krama
yang di contohkan rasulullah saw. Di sampinh itu, beliau selalu berdoa ketika
memakai pakaian denag mengucap basmalah. dan Rasulullah mengajarkan kita untuk
selalu berdoa ketika bercermin.
Indahnya
pakaian tidak hanya dari sisi luar saja. Tetapi dari sisi akhlak pun harus
terpenuhi, yaitu dengan tingkah laku yang baik. Dengan demikian, penampilan
luar dan dalam akan tertata dengan baik dan seimbang sesuai dengan perilaku
Rasulullah saw.
C. Tata Krama dalam Perjalanan
Perjalanan itu
adalah suatu aktivitas manusia yang tidak dapat dihindari karena bumi Allah
sangat Luas. Akan tetapi, tidak semua perjalanan tersebut memiliki nilai
ibadah. Perjalanan yang tidak memiliki nilai ibadah adalah perjalan yang tidak
di ridhai Allah. Perjalanan tersebut adalah perjalanan yang bertujuan
melaksanakan maksiat, sedangkan perjalanan perjalanan yang memiliki nilai
ibadah adalah perjalanan atas rida Allah swt.
Tata Krama dalam
perjalanan yang baik menurut islam, yaitu dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
1.
Menentukan tujuan yang baik
2.
Diawali dengan doa
3.
tidak meninggalkan kewajiban syariat
4.
bersikap sopan santun
5.
patuh peraturan
D. Tata Krama bertamu dan menerima tamu
1.Tata Krama Bertamu
Bertamu adalah
berkunjung kepada tempat sanak saudara, handai taulan, atau orang lain dengan
maksud diundang, silaturahmi, atau maksud lain.
Tata Krama bertamu menurut
Islam harus memenuhi hal-hal sebagai berikut :
a.
Ketika ingin memasuki rumah seseorang, kita harus
meminta izin kepada yang memiliki rumah, caranya dengan mengetuk pintu dan
mengucap salam.
b.
Ketika bertamu, kita harus menunjukan tingkah laku yang
sopan, tidak boleh asal masuk dan seenaknya sendiri
c.
Apabila kita sudah dipersilahkan masuk, kita boleh
duduk sesudah dipersilahkan duduk dan sudah di tentukan tempatnya oleh tuan
rumah.
d.
Ketika bertamu, kita diharuskan menginap jangan lebih
dari 3 hari karena dengan kedatangan kita dapat menyusahkan tuan rumah.
2. Tata Krama
Menerima Tamu
Rasulullah saw, telah
mencontohkan untuk menghormati dan memuliakan siapa pun tamu yang berkunjung ke
rumah kita, harus muliakan. Kita harus menghormati tamu dengan tidak
membeda-bedakan golongan, pangkat, dan kekayaan tamu yang dating ke rumah kita.
Sabda Rasulullah saw :
“barang siapa yang
beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tamunya” (H.R
Syaikhan)
Adapun tata krama dalam
menerima tamu menurut islam adalah sebagai berikut :
a. ketika
kita menerima tamu, kita harus menyambutnya dengan sambutan yang ramah, sopan
dan riang.
b. Berikan
jamuan yang paling utama
c. Ketika
tamu hendak pulang, sebainya di anatar sampai ke pintu. Hal ini berdasarkan
hadis Rasulullah saw :
“ sesungguhnya temasuk
dari sunah nabi jika kamu mengantarkan pulang tamu sampai ke pintu rumah”
(H.R Baihaqi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar