Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal
dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat
remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak dan masa remaja
berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan
emosi yang begitu cepat.
secara psikologis, kenakalan remaja merupakan
wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada
masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya. Seringkali didapati bahwa
ada trauma dalam masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan
dari lingkungannya, maupun trauma terhadap kondisi lingkungannya,
seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri. Namun pada
kenyataanya orang cenderung langsung menyalahkan, menghakimi, bahkan
menghukum pelaku kenakalan remaja tanpa mencari penyebab, latar belakang
dari perilakunya tersebut.
Mengatasi kenakalan remaja, berarti menata kembali emosi
remaja yang tercabik-cabik itu. Emosi dan perasaan mereka rusak karena
merasa ditolak oleh keluarga, orang tua, teman-teman, maupun
lingkungannya sejak kecil, dan gagalnya proses perkembangan jiwa remaja
tersebut. Trauma-trauma dalam hidupnya harus diselesaikan,
konflik-konflik psikologis yang menggantung harus diselesaikan, dan
mereka harus diberi lingkungan yang berbeda dari lingkungan sebelumnya.
Pertanyaannya : tugas siapa itu semua ? Orang tua-kah ? Sedangkan orang
tua sudah terlalu pusing memikirkan masalah pekerjaan dan beban hidup
lainnya. Saudaranya-kah ? Mereka juga punya masalah sendiri, bahkan
mungkin mereka juga memiliki masalah yang sama. Pemerintah-kah ? Atau
siapa ? Tidak gampang untuk menjawabnya. Tetapi, memberikan lingkungan
yang baik sejak dini, disertai pemahaman akan perkembangan anak-anak
kita dengan baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan remaja.
Minimal tidak menambah jumlah kasus yang ada.
Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI 2007) menunjukkan
jumlah remaja di Indonesia mencapai 30 % dari jumlah penduduk, jadi
sekitar 1,2 juta jiwa. Hal ini tentunya dapat menjadi asset bangsa jika
remaja dapat menunjukkan potensi diri yang positif namun sebaliknya akan
menjadi petaka jika remaja tersebut menunjukkan perilaku yang negatif
bahkan sampai terlibat dalam kenakalan remaja.
Kondisi remaja di Indonesia saat ini dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Pernikahan usia remaja
2. Sex pra nikah dan Kehamilan tidak dinginkan
3. Aborsi 2,4 jt : 700-800 ribu adalah remaja
4. MMR 343/100.000 (17.000/th, 1417/bln, 47/hr perempuan meninggal) karena komplikasi kehamilan dan persalinan
5. HIV/AIDS: 1283 kasus, diperkirakan 52.000 terinfeksi (fenomena gunung es), 70% remaja
6. Miras dan Narkoba.
Angka-angka di atas cukup mencengangkan, bagaimana mungkin anak
remaja yang masih muda, polos, energik, potensial yang menjadi harapan
orangtua, masyarakat dan bangsanya dapat terjerumus dalam limbah
kenistaan, sungguh sangat disayangkan. Tanpa disadari pada saat ini, di
luar sana anak-anak remaja kita sedang terjerat dalam pengaruh narkoba,
miras, seks bebas, aborsi dan kenakalan remaja lainnya. Bahkan
angka-angka tersebut diprediksikan akan terus menanjak, seperti fenomena
gunung es, tidak tampak di permukaan namun jika ditelusuri lebih dalam
ternyata banyak ditemukan kasus kasus yang cukup mengejutkan.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah, masalah – masalah yang muncul dapat di identifikasi
sebagai berikut :
1. Banyaknya masyarakat belum mengetahui
bahayanya narkoba.
2. Banyaknya masyarakat belum memiliki
pemahaman tentang bahaya narkoba.
3. Banyaknya masyarakat belum memiliki
konsep hidup sehat.
Tujuan Penulisan
Penulisan karya tulis ini bertujuan :
1.
Agar Banyaknya masyarakat dapat mengetahui bahayanya narkoba.
2.
Agar Banyaknya masyarakat dapat mengetahui pemahaman tentang bahaya narkoba.
3.
Agar Banyaknya masyarakat memiliki konsep hidup sehat.
Metode Penulisan
Metode Yg Digunakan Dalam Penulisan Ini AdalahMetode Secara
Langsung.
metode ini mengkaji berbagai referensi tentang bahayanya narkoba.
Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal
Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya.
Fakta ini sudah tidak dapat diungkuri lagi, anda dapat melihat
brutalnya remaja jaman sekarang. Dan saya pun pernah melihat dengan mata
kepala saya sendiri ketika sebuah anak kelas satu SMA di kompelks saya,
ditangkap/diciduk POLISI akibat menjadi seorang bandar
gele, atau yang lebih kita kenal dengan ganja.Hal ini semua bisa terjadi karena adanya
faktor-faktor kenakalan remaja berikut:
- kurangnya kasih sayang orang tua.
- kurangnya pengawasan dari orang tua.
- pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
- peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
- tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.
- dasar-dasar agama yang kurang
- tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya
- kebasan yang berlebihan
- masalah yang dipendam
Berikut Jenis-jenis Narkoba Dan Apa Saja
Bahya-Bahayanya
1.
Opium
Opium
adalah jenis narkotika yang paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan
langsung atau diminum bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya
(rokok ala Timur Tengah). Opium diperoleh dari buah pohon opium yang belum
matang dengan cara menyayatnya hingga mengeluarkan getah putih yang lengket.
Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa segar bugar dan mampu
berimajinasi dan berbicara, namun hal ini tidak bertahan lama. Tak lama
kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur
pulas bahkan koma.
Jika seseorang ketagihan, maka opium akan menjadi bagian dari hidupnya.
Tubuhnya tidak akan mampu lagi menjalankan fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi
opium dalam dosis yang biasanya. Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika
tidak bisa memperolehnya. Kesehatannya akan menurun drastis. Otot-otot si
pecandu akan layu, ingatannya melemah dan nafsu makannya menurun. Kedua matanya
mengalami sianosis dan berat badannya terus menyusut.
2.
Morphine
Orang
yang mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan (kegesitan) dan kebugaran
yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sini,
dosis pemakaian pun terus ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang
sama.
Kecanduan
bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan muntah
berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan
memahami sesuatu dan kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan
frustasi pada pusat pernafasan dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa
menyebabkan koma yang berujung pada kematian.
3.
Heroin
Bahan
narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna putih yang dihasilkan dari
penyulingan morphine. Menjadi bahan narkotika yang paling mahal harganya,
paling kuat dalam menciptakan ketagihan (ketergantungan) dan paling berbahaya
bagi kesehatan secara umum.
Penikmatnya
mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia akan mengalami ketagihan
seiring dengan konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan
selalu membutuhkan dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama.
Karena itu, dia pun harus megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada
lagi keriangan maupun keceriaan. Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang
lebih banyak untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan
pengerasan otot akibat penghentian pemakaian.
Pecandu
heroin lambat laun akan mengalami kelemahan fisik yang cukup parah, kehilangan
nafsu makan, insomnia (tidak bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk. Selain
itu, para pecandu heroin juga menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti
impotensi dan lemah syahwat. Sebuah data statistik menyebutkan, angka penderita
impotensi di kalangan pecandu heroin mencapai 40%.
4. Codeine
Codeine mengandung opium dalam kadar
yang sedikit. Senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit
(nyeri). Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan
codeine pada obat batuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam beberapa
kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan.
5.
Kokain
Kokain
disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan berkembang di pegunungan Indis di Amerika
Selatan (Latin) sejak 100 tahun silam. Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup,
sehingga terserap ke dalam selaput-selaput lendir hidung kemudian langsung
menuju darah. Karena itu, penciuman kokain berkali-kali bisa menyebabkan
pemborokan pada selaput lendir hidung, bahkan terkadang bisa menyebabkan
tembusnya dinding antara kedua cuping hidung.
Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor
kedekatan geografis dengan sumber produksinya. Dengan proses sederhana, yakni
menambahkan alkaline pada krak, maka pengaruh kokain bisa berubah menjadi
sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif yang paling banyak menyebabkan
ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif yang paling bayak
menyebabkan ketagihan psikis.
Setiap
tahun, Amerika Serikat membelanjakan anggaran 30 miliar dollar untuk kokain dan
krak. Tak kurang dari 10 juta warga Amerika mengonsumsi kokain secara
semi-rutin. Pemakaian kokain dalam jangka pendek mendatangkan perasaan
riang-gembira dan segar-bugar. Namun beberapa waktu kemudian muncul perasaan
gelisah dan takut, hingga halusinasi.
6.
Amfitamine
Obat
ini ditemukan pada tahun 1880. Namun, fakta medis membuktikan bahwa
penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan risiko ketagihan.
Pengguna obat adiktif ini merasakan suatu ekstase dan kegairahan, tidak
mengantuk, dan memperoleh energi besar selama beberapa jam. Namun setelah itu,
ia tampak lesu disertai stres dan ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan
kecewa sehingga mendorongnya untuk melakukan tindak kekerasan dan kebrutalan.
Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup jantung mengencang dan
ketidakmampuan berelaksasi, ditambah lemah seksual. Bahkan dalam beberapa kasus
menimbulkan perilaku seks menyimpang. Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah
obat yang disebut “captagon”. Obat ini banyak dikonsumsi oleh para siswa selama
musim ujian, padahal prosedur penggunaannya sebenarnya sangat ketat dan
hati-hati.
7.
Ganja
Ganja
memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih dari 350 nama, sesuai dengan kawasan
penanaman dan konsumsinya, antara lain; mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun
zat terpenting yang terkandung dalam ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC).
Dampak Penyalahgunaan Narkoba terhadap Remaja
Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis
yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over
dosis bisa menyebabkan kematian
a. Dampak Pisikis:
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
b. Dampak Sosial:
- Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
- Merepotkan dan menjadi beban keluarga
- Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
c. Dampak Langsung bahaya Narkoba Bagi Jasmani / Tubuh Manusia
Gangguan pada jantung, Gangguan pada hemoprosik,Gangguan pada traktur
urinarius, Gangguan pada otak, Gangguan pada tulang, Gangguan pada
pembuluh darah, Gangguan pada endorin, Gangguan pada kulit, Gangguan
pada sistem syaraf, Gangguan pada paru-paru, Gangguan pada sistem
pencernaan, Dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV
AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC, dll.
d. Dampak Langsung Narkoba Bagi Kejiwaan / Mental Manusia
1. Menyebabkan depresi mental.
2. Menyebabkan gangguan jiwa berat / psikotik.
3. Menyebabkan bunuh diri
4. Menyebabkan melakukan tindak kejehatan, kekerasan dan pengrusakan.
Efek depresi bisa ditimbulkan akibat kecaman keluarga, teman dan
masyarakat atau,kegagalan dalam mencoba berhenti memakai narkoba. Namun
orang normal yang depresi dapat menjadi pemakai narkoba karena mereka
berpikir bahwa narkoba dapat mengatasi dan melupakan masalah dirinya,
akan tetapi semua itu tidak benar.
e. Dampak Fisik
Selain ketergantungan sel-sel tubuh, organ-organ vital dalam tubuh
seperti liver, jantung, paru-paru, ginjal,dan otak juga mengalami
kerusakan akibat penggunaan jangka panjang narkoba. Banyak sekali
pecandu narkoba yang berakhiran dengan katup jantung yang bocor,
paru-paru yang bolong, gagal ginjal, serta liver yang rusak. Belum lagi
kerusakan fisik yang muncul akibat infeksi virus {Hepatitis C dan
HIV/AIDS} yang sangat umum terjadi di kalangan pengguna jarum suntik.
Walaupun begitu, setiap kehidupan memiliki dua sisi mata uang. Di
balik dampak negatif, narkotika juga memberikan dampak yang positif.
Jika digunakan sebagaimana mestinya, terutama untuk menyelamatkan jiwa
manusia dan membantu dalam pengobatan, narkotika memberikan manfaat bagi
kehidupan manusia. Berikut dampak positif narkotika:
1. Opioid
Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit dan untuk mencegah batuk dan diare.
2. Kokain
Daun tanaman Erythroxylon coca biasanya dikunyah-kunyah untuk
mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan dan
stamina serta mengurangi rasa lelah.
3. Ganja (ganja/cimeng)
Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk bahan pembuat
kantung karena serat yang dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja juga
digunakan sebagai bahan pembuat minyak.
beberapa
tips untuk mengatasi dan mencegah kenakalan remaja, yaitu:
- Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.
- Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. contohnya:
kita boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih sewajarnya,
dan apabila menurut pengawasan kita dia telah melewati batas yang
sewajarnya, kita sebagai orangtua perlu memberitahu dia dampak dan
akibat yang harus ditanggungnya bila dia terus melakukan hal yang sudah
melewati batas tersebut.
- Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda
umur 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Karena apabila kita
membiarkan dia bergaul dengan teman main yang sangat tidak sebaya
dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia pun bisa
terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya belum perlu dia jalani.
- Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti tv, internet, radio, handphone, dll.
- Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak lebih banyak menghabiskan waktunya selain di rumah.
- Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti
beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman
kepercayaannya
Mengatasi kenakalan remaja, berarti menata kembali emosi remaja yang
tercabik-cabik itu. Emosi dan perasaan mereka rusak karena merasa
ditolak oleh keluarga, orang tua, teman-teman, maupun lingkungannya
sejak kecil, dan gagalnya proses perkembangan jiwa remaja tersebut.
Trauma-trauma dalam hidupnya harus diselesaikan, konflik-konflik
psikologis yang menggantung harus diselesaikan, dan mereka harus diberi
lingkungan yang berbeda dari lingkungan sebelumnya. Pertanyaannya :
tugas siapa itu semua ? Orang tua-kah ? Sedangkan orang tua sudah
terlalu pusing memikirkan masalah pekerjaan dan beban hidup lainnya.
Saudaranya-kah ? Mereka juga punya masalah sendiri, bahkan mungkin
mereka juga memiliki masalah yang sama. Pemerintah-kah ? Atau siapa ?
Tidak gampang untuk menjawabnya. Tetapi, memberikan lingkungan yang baik
sejak dini, disertai pemahaman akan perkembangan anak-anak kita dengan
baik, akan banyak membantu mengurangi kenakalan remaja. Minimal tidak
menambah jumlah kasus yang ada.
Katakan tidak pada narkoba! Hanya orang bodoh yang bisa masuk ke dalam
jeratan narkoba, zat dan obat-obatan terlarang. Para pengedar dan
pembuat barang-barang setan tersebut akan melakukan berbagai promosi
bujuk rayu menjebak mereka kepada orang-orang yang lemah iman dan tidak
punya akal sehat untuk menjadi budak mereka.
Orang-orang yang sudah terkena narkoba bisa dibilang mayat hidup karena
mereka seperti budak di mana jika dia tidak bisa mendapatkan barang
haram tersebut dia akan rela melakukan apa pun yang kita inginkan jika
kita memiliki barang haram itu. Efek kecanduan / ketagihan pada narkoba
menyebabkan seseorang tidak konsen untuk menjalani hidupnya karena yang
dipikirkan hanya bagaimana cara agar bisa mengkonsumsi narkoba terus
menerus.
Berikut ini adalah tips bagi anda untuk memperkuat benteng dalam melawan
narkoba yang mungkin anda akan butuhkan suatu saat nanti :
1. Pandai Memilih Teman / Pergaulan
Pergaulan yang salah bisa menyebabkan kita terperosok sehingga kita
harus berhati-hati dengan teman-teman kita sendiri. Kita pun harus
berani mengatakan tidak pada narkoba serta meninggalkan kawan-kawan kita
yang dapat merusak kita.
Carilah teman yang baru jika teman yang lama hanya berupaya
menjerumuskan kita ke lubang yang dalam. Jika perlu pilih kawan yang
biasa-biasa saja walaupun culun dan katro. Bergaul dengan orang saleh /
soleh umumnya bisa menyelamatkan kita dari jerat narkoba.
2. Belajar Membedakan Yang Baik Dan Yang Salah
Kita harus tahu, berani mengambil sikap dan konsisten pada berbagai hal
di dunia ini. Jika kita tidak mampu mengambil sikap yang terbaik bagi
kita sendiri, maka setan-setan yang ada di sekitar kitalah yang akan
menentukan nasib kita selanjutnya. Jika sudah jelas itu narkoba dan
teman kita ajak kita pakai itu, ya tolak ajakannya, segera tinggalkan
dia dan blacklist dia dari kehidupan kita agar kita. Ambil keputusan
dengan cepat dan tepat sebelum dia menguasai pikiran kita dan akhirnya
berani coba-coba.
3. Tingkatkan Iman dan Taqwa Kita Kepada Tuhan YME
Memakai narkoba itu dosa karena hanya menyakiti dan merusak tubuh dan
pikiran kita sendiri. Dengan dosa yang terakumulasi sedemikian besar
maka setelah mati kita akan masuk neraka. Narkoba juga menjauhkan kita
dari Tuhan karena di otak kita hanya narkoba dan narkoba lagi dan lagi.
4. Berhubungan Dengan Narkoba Itu Perbuatan Kriminal
Kita harus takut pada narkoba karena kalau polisi tahu kita memakai
narkoba kita bisa langsung dilempar ke penjara yang sunyi, dingin dan
menakutkan. Dipenjara itu tidak enak karena kita akan disiksa oleh
penghuni tahanan lainnya serta diperas oknum dan penjahat lainnya.
5. Narkoba Adalah Candu Yang Menjadikan Kita Budak Setan
Sekali kita pakai narkoba maka selamanya kita akan ketergantungan pada
benda haram tersebut. Kita saja tidak ketergantungan pada nasi karena
bisa makan mie. Tapi untuk kasus narkoba kita tidak bisa mencari
alternatif karena yang kita harus lakukan hanyalah pakai narkoba terus
menerus sampai mati. Dengan menjadi budak kita akan lebih mudah disetir
orang yang punya narkoba karena jika kita butuh dan hanya dia yang
punya barang, maka kita bisa menyerahkan seluruh harta dan nama baik
kita untuk sedikit barang haram.
6. Narkoba Hanya Membuat Rugi
Narkoba itu mahal, sulit didapat, merusak akal sehat, merusak pikiran,
berpotensi membunuh kita, membuat kita tampil bodoh, bisa membuat kita
masuk penjara, masuk neraka, menghancurkan raga kita, menghancurkan
hubungan keluarga dan orang lain, dan lain sebagianya. Narkoba tidak
ada untungnya karena
PENUTUP
kesimpulan
Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar,
sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini
semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut
berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita.
Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah
melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan
penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia
mendadak secara rutiN, Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu
sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang, Pihak sekolah
harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak
didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi
di sekitar lingkungan sekolah.
Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus
lebih ditekankan kepada siswa, Karena salah satu penyebab terjerumusnya
anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral
dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini
pun, akhirnya mereka jalani.Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku
pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada,
akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita
sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan
awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan
kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan
datang dapat terealisasikan dengan baik.
Pemerintah maupun instansi terkait telah banyak melakukan upaya
pencegahan maupun penanggulangan dengan cara sosialisasi dan lainnya
namun tidak nampak hasil yang besar, justru semkin banyak saja remaja
yang terjerat dalam jurang narkoba.
Upaya pencegahan dan dimulai dari diri rmaja itu sendiri perlu
membentengi pengaruh dari laur dengan kefahaman agama yang kuat, moral
yang baik, dan sebagai penerus bangsa hendaknya seorang remaja dapat
berpikir positif dan harus pandai dalam bergaul dan memilih teman dekat
agar tidak terpengaruh oleh pergaulan yang semakin rusak.
Dalam upaya penanggulangan ini perlu peran aktif dari orang tua, guru
dan masyarakat sekitar tempat tinggal remaja. Peran oran tua dalm
pembinaan remaja sangatlah vital karena pendidikan moral, agama, dan
pengatahuan berawal dari keluarga. Keluarga yang telah memenuhi
kebutuhan materi bagi anggotanya tetapi kurang memenuhi kebutuhan
psikologis seperti perhatian, kasih sayang akan menyebabkan remaja
merasa jenuh dan merasa kehilangan orang tempat mengadukan perasaan
seperti kecewa, stress. Sehinggga remaja mencari perhatian dan kebutuhan
psikologis dari temannya. Agar dalam bergaul dengan temannya, seorang
remaja tidak terpengaruh hal-hal negatif pergaulan, maka adanya kontrol
dari orang tua sangatlah penting walaupun sibuk dalam urusan kariernya.
Seorang guru yang ramah serta membuka diri untuk berdialog dengan
remaja, akan membuka peluang bagi remaja untuk menyatakan tentang
kesulitan/masalahnya sendiri. Sehingga seorang remaja dapat menemukan
orang tua kedua selain dirumah dan akan membuat seoarang remaja untuk
dapat berpikir positif dan lebih aktif dalam kegiatan yang berdampak
positif bagi dirinya, Seperti aktif dalam ekstrakulikuler olah raga,
keagamaan, kesenian dan lain sebagainya.
Para tokoh masyarakat hendaknya menyadari bahwa para pelajar
memerlukan keterbukaan dan penghargaan terhadap mereka. Sehingga dalam
kegiatan yang ada dimasyarakat hendaknya remaja di ikut sertakan agar
mereka merasa dihargai dan menjadi bagian dalam masayarakat tersebut.
Juga perlunya bimbingan terhadap kelompok remaja, seperti karang taruna
dan pengembangan bakat remaja, karena bakat tersebut tidak hanya dan
harus dikembangkan di sekolah melainkan juga diterapkan dalam
masayarakatnya.
Saran
Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang
sedang tumbuh, orangtua hendaknya bersikap seimbang, seimbang antar
pengawasan dengan kebebasan. Semakin muda usia anak, semakin ketat
pengawasan yang diberikan tetapi anak harus banyak diberi pengertian
agar mereka tidak ketakutan dengan orangtua yang akhirnya membuat mereka
tetap melakukannya namun dengan sembunyi-sembunyi. Apabila usia makin
meningkat, orangtua dapat memberi lebih banyak kebebasan kepada anak.
Namun, tetap harus dijaga agar mereka tidak salah jalan. Menyesali
kesalahan yang telah dilakukan sesungguhnya kurang
bermanfaat.Penyelesaian masalah dalam hal ini dibutuhkan kerja sama
orangtua dengan anak. Jangan hanya dengan kekerasan dan kekuasaan.
Berilah pengertian sebaik-baiknya. Bila tidak berhasil, gunakanlah pihak
ketiga untuk menengahinya. Hal yang paling penting di sini adalah
adanya komunikasi dua arah antara orangtua dan anak. Orangtua hendaknya
menjadi sahabat anak. Orangtua hendaknya selalu menjalin dan menjaga
komunikasi dua arah dengan sebaik-baiknya sehingga anak tidak merasa
takut menyampaikan masalahnya kepada orangtua.Dalam menghadapi masalah
pergaulan bebas antar jenis di masa kini, orangtua hendaknya memberikan
bimbingan pendidikan terbuka, sabar, dan bijaksana kepada para remaja.
Remaja hendaknya diberi pengarahan tentang kenakalan remaja dan narkoba
serta segala akibat baik dan buruk dari adanya hal tsb. Orangtua
hendaknya memberikan teladan dalam menekankan bimbingan serta
pelaksanaan latihan kemoralan yang sesuai agama.keuntungan yang diberikan hanyalah semu yang
sementara namun duka yang mendalam berada di baliknya.
7. Terus Mengikuti Informasi
Modus-modus baru mungkin dapat bermunculan setiap saat. Hati-hati dan
jangan sampai kita terjebak karena kita tidak tanggap atas hal-hal yang
terjadi di sekitar kita. Jaga anggota keluarga kita dengan
menginformasikan mereka tentang narkoba yang terjadi di lingkungan
sekitar.
nama:Mohamad Tohari
kelas:IX B